Si Gentong versus Si Cupik


Jawaban ayah si Gentong begini :" Si Gentong nakal? Ah, masa..cobalah kemari melihat perilakunya di rumah. Ia begitu manis, baik hati dan penolong." Aku pun diajak ayahku bertamu ke rumah si Gentong. Ia adalah anak laki-laki tengah di antara 7 bersaudara. Memang perilakunya di rumah lain, ia demikian halus dan baik bahkan ketika aku datang sang "buaya" kecil itu berubah jadi "kancil" yang lembut hati. Memang sejak kunjungan kami kerumahnya ia berhenti menggodaku namun ia tetap seorang anak yang nakal di sekolah dan manis bila kembali ke rumah.
Nah, itulah rupanya si Cupik. Di dalam rumah ia manis, tidak nakal, penurut. Begitu berada di luar rumah langsung lari masuk ke dalam gorong-gorong air (semacam got tapi untung tidak sekotor di Indonesia, hanya untuk pembuangan air hujan) dan menggoda kita untuk mengejar dan "memukulnya" saking gemesnya. Padahal ia tidak pernah marah, belum pernah melakukan bunyi mendesis seperti kucing lain, tidak pernah menggeram apalagi mencakar.
Kini si Cupik dihadiahi sebuah tali kendali khusus untuk kucing, warnanya merah biru. Si Cupik patut disebut "Si Gentong Cupik"!
1 Comments:
hahahaha...gitu ya tingkahnya si Gentong Cupik sampai harus dikasi tali...
7:16 AM
Post a Comment
<< Home