Wednesday, August 30, 2006
Tuesday, August 22, 2006
Saturday, August 19, 2006
Si Gentong versus Si Cupik


Jawaban ayah si Gentong begini :" Si Gentong nakal? Ah, masa..cobalah kemari melihat perilakunya di rumah. Ia begitu manis, baik hati dan penolong." Aku pun diajak ayahku bertamu ke rumah si Gentong. Ia adalah anak laki-laki tengah di antara 7 bersaudara. Memang perilakunya di rumah lain, ia demikian halus dan baik bahkan ketika aku datang sang "buaya" kecil itu berubah jadi "kancil" yang lembut hati. Memang sejak kunjungan kami kerumahnya ia berhenti menggodaku namun ia tetap seorang anak yang nakal di sekolah dan manis bila kembali ke rumah.
Nah, itulah rupanya si Cupik. Di dalam rumah ia manis, tidak nakal, penurut. Begitu berada di luar rumah langsung lari masuk ke dalam gorong-gorong air (semacam got tapi untung tidak sekotor di Indonesia, hanya untuk pembuangan air hujan) dan menggoda kita untuk mengejar dan "memukulnya" saking gemesnya. Padahal ia tidak pernah marah, belum pernah melakukan bunyi mendesis seperti kucing lain, tidak pernah menggeram apalagi mencakar.
Kini si Cupik dihadiahi sebuah tali kendali khusus untuk kucing, warnanya merah biru. Si Cupik patut disebut "Si Gentong Cupik"!
Friday, August 18, 2006
Friday, August 11, 2006
At last, at last...

1. Harus berdekatan tapi ada 'privacy'
2. Harus bisa saling melihat (pertanda yang satu tidak hilang)
3. Akses untuk melompat gampang
4. Hangat di musim dingin
5. Terlindung dari angin
Semua ditepati dalam tata letak seperti ini. Pernah dulu semalam Cupik menginap di tempat dokternya karena sakit dan Bubu semalaman tidak tidur, mengobrak-abrik semua benda mencari Cupik. Kemarin ketika Cupik tidur di level 2 Catboardnya, Bubu juga sibuk mencarinya, pokoknya harus terlihat keberadaannya. Repot mak!
Friday, August 04, 2006
"Let me be your Teddy Bear"


Thursday, August 03, 2006
Rose and Bubu

Rose Sumanthi teman kami adalah sepupu Vivi Sumanthi, sama-sama suka menyanyi. Rose tidak suka kucing bahkan benci pada kucing tetapi pada suatu hari ia bisa "mengobrol" dengan Bubu. Memang Bubu bisa diajak komunikasi, ia akan menjawab dengan omelan aneh. Sejak itu Rose senang pada Bubu dan "simpati" pada kucing, tidak lagi membencinya.